Minggu, 27 Juli 2014

Story of My Life - Chapter 2

Lanjut dari chapter 1, setelah gw melakukan test SBMPTN, mamah gw secara tiba-tiba nawarin gw untuk masuk STAN. itu loh Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (bukan sekolah setan ya). Gw tiba-tiba berpikir "apakah STAN itu cocok untuk gw?". Perlahan-lahan gw buka halaman demi halaman di google, gw search isi STAN itu apa. Fakultasnya apa. Bentuknya kaya apa. Isinya kaya apa. Dan setelah itu gw tiba-tiba mengambil keputusan sembarang "gw harus iseng test disini nih". Pada hari selanjutnya gw kabarin tentang kabar gembira ini ke 2 teman gw. Gw langsung nyanyiin iklan mastin "kabar gembira untuk kita semua. kini test STAN ada ekstraknya" (becanda deh ga gitu juga gw ngomongnya). Reaksi mereka sama. "kita harus iseng test disini nih". 

Setelah sepakat untuk "ISENG" test disana, kita semua sadar. "dimanakah STAN itu?". Beruntung!!! ada satu teman wanita gw yang mengatakan bahwa "saya tau tempat itu dimana". Bak seorang dewi pemberi pencerahan, akhirnya gw sebagai tumbal survey bersama sang dewi pemberi pencerahan tersebut jalan untuk mencari rute menuju STAN (cieeee ngedate cieeeee). Sesampainya disana, gw cuma bisa komentar "JAUH BANGET". Dan karena kebetulan perut kami merasa lapar, akhirnya kita mampir ke kedai mie jogja dekat STAN (cieeeee have lunch bareng cieeee). Setelah makan bareng, kita berdua pulang dengan selamat sampai tujuan. 

Dan pada hari H, akhirnya kita berempat daftar kesana untuk "iseng". Ada kejadian lucu selama perjalanan masuk kedalam gedung. Banyak sekali orang yang menawarkan map-map. Agak sepele sih, tetapi setelah saya survey secara kecil-kecilan, omset pada hari tersebut bisa mencapai jutaan rupiah. WOW saya tercengang (asli ga nyambung banget sama cerita). Akhirnya kita mengambil nomor urutan untuk penyerahan berkas dan menunggu hingga sore.

Setelah banyak kendala gono gini mulai dari 1 teman gw yang ganiat ikut karena cuma bikin capek dan sang dewi pemberi pencerahan yang tiba-tiba harus out untuk UM di Malang, akhirnya fix hanya tinggal berdua saja. Lokasi test pun sudah didapatkan. UHAMKA. Itu dimana? akhirnya dengan modal nekad, kita berdua dan disusul oleh 2 teman gw yang lain yang ingin mencari juga pergi bersama-sama menunggangi mobil gw dan gw sebagai supir. Semua aman-aman saja sampai pada suatu ketika, kita semua kehilangan arah dan tujuan. Gw kalap. Mulut gw tiba-tiba berbusa. Mobil berputar-putar dijalanan seperti disupiri oleh seorang MAD DOG (ga lebay juga kali. gw cuma kesasar dan kebingungan). Setelah pencarian lokasi yang memakan waktu sampai 12 jam dan posisi pada saat itu sedang puasa, akhirnya gw pulang dengan badan rusak. setelah itu TIDUR.

Pada hari H, gw berdua dengan teman gw naik motor untuk test. Gw inget banget ketika itu gw datang 2 jam sebelum test dimulai. Keadaan gedung masih sangat sepi. Tak nampak orang yang sedang membaca-baca buku petunjuk pengerjaan dengan mudah. Sampai-sampai kita berdua sempet mikir "kita salah lokasi ya?". Beruntung ternyata lokasi sudah benar hanya saja banyak yang belum datang. Gw inget banget kelas yang kita berdua pakai itu di lantai paling atas. Di suatu lorong panjang agak di ujung yang di ujung lorongnya itu ada kamar mandi. Gw cuma bengong berdua sambil ngeliat pemandangan dari kaca gedung (sosweet banget sih). Kira-kira 15 menit kita berada di dalam gedung, mulai banyak orang berdatangan ke lantai paling atas. Tujuannya sama yaitu menggapai cita-cita setinggi langit. Sedangkan kita berdua memiliki tujuan yang sama yaitu "ISENG'. 

Test pun dimulai. Gw duduk di kursi nomor 5 dari depan paling pojok kiri. Sedangkan teman gw yang ternyata namanya lagi-lagi adalah Aldy duduk di baris nomor 2 dari depan, dan nomor 2 dari kiri. Setelah biodata semuanya terisi, kita semua dituntun untuk membuka soal. Gw lupa 1 paket soal harus dijawab dalam berapa menit. Yang jelas selama waktu pengisian jawaban soal-soal tersebut, gw cuma pasang muka nyengir khas yaoming sambil berkata dalam hati "ini apaaaaaa". Skill ngisi test pun gw keluarin. Gw pilih pilihan yang agak terang. Gw pilih pilihan yang jumlah suaranya paling sedikit. Gw pilih pilihan yang kalau dilogikakan akan benar. Dan selama pengisian jawaban, tidak lupa gw melakukan kegiatan rutin ketika sedang ngerjain soal yaitu "TIDUR". Selama pengisian gw ngerasa sepertinya ada yang sedang perhatiin gw. Dari pengalaman gw dalam pendeteksian penguntit, gw akhirnya sadar bukan pengawas gw yang perhatiin gw tetapi sesosok wanita yang mejanya 2 meja disebelah kanan gw. Selama test dia curi-curi pandang terus. Bukannya gw ke geeran, tetapi memang dia ngeliatin gw sesekali. Terbukti kita beberapa kali kontak mata. Agak aneh memang.

Setelah test, semua orang dikelas pada bubar jalan. Terkecuali gw dan teman gw yang harus nunggu lama di kamar mandi karena penuh. Setelah dari kamar mandi, gw iseng ke meja tempat cewe yang perhatiin gw itu dan gw liat namanya di meja tersebut (di meja tertera nama peserta ujian jadi gampang untuk cari namanya). Gw lupa namanya siapa tapi yang jelas pernah gw follow di twitter gw. Lumayan sih tapi entahlah hehehe. Akhirnya kita berdua pulang dengan selamat dirumah.

Dan setelah pengumuman test, sudah dipastikan bahwa kita berdua tidak lolos. Gw pribadi sih ga terkejut karena emang sudah disetting dari awal untuk tidak melanjutkan test a.k.a "ISENG". 

Di chapter selanjutnya gw bakal agak flashback dikit dengan cerita gw sebelum UN yang ga kalah menarik. Gw bakal nampilin kalo ada niat ngetik lagi. Akhir kata gw ucapkan

WASALAM