Yap dimulai dari lahir kita akan diberi kasih sayang dari orang tua. Sejak di dalam kandungan. Setiap pagi orang tua kita berangkat kerja. Kita yang saat itu masih berusia 2 tahun hanya bisa mengucapkan dadaaah. Tapi di dalam kata dadah itu tersimpan makna yang sangat dalam yaitu doa untuk orang tua kita. Dan pada sore hari orang tua kita datang membawakan sesuatu untuk kita dari hasil jerih payahnya. Ketika malam hari orang tua kita meninak bobokan kita supaya kita tidur lelap. Kadang kita tidak mau tidur karena kita masih ingin bermain dengan orang tua kita. Akhirnya orang tua kita memberikan susu kepada kita. Dan akhirnya kita terlelap juga dalam mimpi. Ketika kita sudah bersekolah di jenjang SD kita sering kali membuat ulah dan tak jarang kita mendapat teguran dari orang tua. "Nak jangan bandel lagi ya. Nanti kebiasaan lho sampe besar" itulah kata2 yang diucapkan orang tua. Ketia kita sudah masuk SMP dan mendapatkan SMP yang favorit betapa senang hati orang tua kita. Mereka bangga akan kerja keras kita. Kita lalui perjalanan di jenjang SMP ini. Dari yang pertama kali kenal dengan teman, main bareng, belajar keras, mengikuti ujian semaster, ulangan, dan mungkin sesekali mendapat nilai yang mengecewakan. Serta sebagian dari kita yang sudah mulai berpacaran. Yah memang itu adalah saat2 yang ga bakal kita lupakan. Ketika kita sedang punya masalah dengan teman2, dengan pacar, dengan pelajaran, pasti yang kita tuju pertama kali adalah orang tua. Kita curahkan isi hati kita kepadanya. Ketika kita masuk SMA kita bertemu dengan teman2 yang baru lagi.Kita memulai pergaulan dari awal. Ya mungkin tak jauh beda dari kejadian SMP. Hanya saja kita akan diberi kelonggaran sedikit dari orang tua kita. Sampai akhirnya kita sudah lulus SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi pilihan masing2. Dan ketika itu kita bangga dengan apa yang telah kita capai. Orang tua hanya bisa mendukung dengan seluruh kepampuan yang mereka miliki. Ketika kita sudah di Wisuda, orang tua lah yang pertama kali kita lihat di sekian ribu penonton. Kita dapat melihat mereka bangga sampai tak kuasa meneteskan air mata. Kita hanya bisa bilang bahwa "AKU ANAKMU YANG SUKSES!!!" dan sampai akhirnya kita mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kita dan menikah. Di pelaminan pun orang yang pertama kita lihat adalah orang tua kita. Mereka sedang menangis tersedu2. Mereka bangga karena anaknya telah meneruskan tekat2 mereka. Pada sekitar satu setengah tahun kemudian, kita telah menimang anak pertama dan mengunjungi orang tua yang dapat kita lakukan sesekali saja. Kita melihat mereka sudah mempunyai rambut putih. Kita bercanda ria di rumah kita yang lama. Sampai akhirnya kita sudah tidak bisa lagi bercanda bersama. Ya, karena orang tua kita sudah tutup usia. Betapa terpukul pastinya hati kita. Bayangkan ketika mereka yang pertama kali memberi nasihat, yang memberi makan, yang memberi pelajaran, dan lainnya. Ketika anak kita sudah besar kita ingin anak kita meneruskan tekad kita. dan anak kita pun berhasil. Anak kita pun telah mempunyai anak seperti kita dulu. Datang ke rumahnya yang lama dan bercanda ria. Sampai suatu saat kita jatuh sakit. Di tengah sakit itu kita terpikir. Seperti inikah rasanya hidup? betapa senangnya kalau kita bisa merasakan kebahagiaan seperti orang tua kita dulu. Seperti inikah rasanya menjadi orang tua? yah mungkin inilah puncak dari kebahagiaan menjadi seorang orang tua yaitu mendidik anak hingga besar. Dan tak lama kemudian sang Kholiq telah memanggil kita untuk pergi dari dunia ini.
Jujur gw pengen nangis nulis kaya begini juga!!!
:(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar